Rabu, 05 Februari 2025
PALUNG MARIANA
RAJA AMPAT
Raja Ampat
Kepulauan Raja Ampat adalah gugusan kepulauan yang berlokasi di barat bagian Semenanjung Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua. Secara administrasi, gugusan ini berada di bawah Kabupaten Raja Ampat dan Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya. Empat gugusan pulau yang menjadi anggotanya dinamakan menurut empat pulau terbesarnya, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta. Perairan Kepulauan Raja Ampat memiliki sebaran 574 spesies terumbu karangdan 553 jenis ikan karang (bullseye) dan diketahui sebagai kawasan laut terkaya dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia.
BUNAKEN
Bunaken
Bunaken adalah sebuah pulau seluas 8,08 km² di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau Sulawesi, Indonesia. Pulau ini merupakan bagian dari kota Manado, ibu kota provinsiSulawesi Utara, Indonesia. Pulau Bunaken dapat di tempuh dengan kapal cepat (speed boat) atau kapal sewaan dengan perjalanan sekitar 30 menit dari pelabuhan kota Manado. Di sekitar pulau Bunaken terdapat taman laut Bunaken yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken. Taman laut ini memiliki biodiversitaskelautan salah satu yang tertinggi di dunia. Selam scuba menarik banyak pengunjung ke pulau ini. Secara keseluruhan taman laut Bunaken meliputi area seluas 75.265 hektare dengan lima pulau yang berada di dalamnya, yakni Pulau Manado Tua(Manarauw), Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut beberapa anak pulaunya, dan Pulau Naen. Meskipun meliputi area 75.265 hektare, lokasi penyelaman (diving) hanya terbatas di masing-masing pantai yang mengelilingi kelima pulau itu.
Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.
Sebagian besar dari 12 titik penyelaman di Pulau Bunaken berjajar dari bagian tenggara hingga bagian barat laut pulau tersebut. Di wilayah inilah terdapat underwater great walls, yang disebut juga hanging walls, atau dinding-dinding karang raksasa yang berdiri vertikal dan melengkung ke atas. Dinding karang ini juga menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan di perairan sekitar Pulau Bunaken.
WAKATOBI
Taman Nasional Wakatobi
Taman Nasional Wakatobi merupakan salah satu dari 50 taman nasional di Indonesia, yang terletak di kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Taman nasional ini ditetapkan pada tahun 1996, dengan total area 1,39 juta ha, menyangkut keanekaragaman hayati laut, skala dan kondisi karang; yang menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia. Kedalaman air di taman nasional ini bervariasi, bagian terdalam mencapai 1.044 meter di bawah permukaan air laut.
Taman Nasional Wakatobi, memiliki:
- Terumbu karang
- Ikan
- Satwa lain
- Keistimewaan, dan
- Pulau Hoga
NUSA PENIDA
Nusa Penida
Nusa Penida adalah sebuah pulau (=nusa) bagian dari Kabupaten Klungkung, Bali, Indonesia yang terletak di sebelah tenggara Bali yang dipisahkan oleh Selat Badung. Di dekat pulau ini terdapat juga pulau-pulau kecil lainnya yaitu Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan. Perairan pulau Nusa Penida terkenal dengan kawasan selamnya di antaranya terdapat di Crystal Bay, Manta Point, Batu Meling, Batu Lumbung, Batu Abah, Toyapakeh dan Malibu Point.
Pusat destinasi wisata di Pulau Nusa Penida terletak di bagian barat pulau tersebut, termasuk Pantai Kelingking dan Pantai Broken yang terkenal. Berikut adalah penjabaran destinasi wisata yang terdapat di Nusa Penida
Di Pulau Bali tersedia banyak kapal cepat menuju Nusa Penida. Kapal cepat tersedia di hampir setiap pelabuhan di Bali, seperti Pelabuhan Serangan, Pelabuhan Sanur dan Pelabuhan Padangbai mulai dari jam 7 pagi hingga sore hari jam 5, begitu pun dengan jadwal sebaliknya.
Kapal tradisional dengan harga yang relatif murah berangkat setiap hari pada pukul 6 pagi di dekat jembatan gantung antara Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. Perahu ini menjadi transportasi yang banyak digunakan oleh penduduk setempat maupun para wisatawan dan sering kali sangat ramai.
DERAWAN
Derawan
Kepulauan Derawan adalah sebuah kepulauan yang berada di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Di kepulauan ini terdapat sejumlah objek wisata bahari menawan, salah satunya Taman Bawah Laut yang diminati wisatawan mancanegara terutama para penyelam kelas dunia.
Kepulauan Derawan memiliki tiga kecamatan yaitu, Pulau Derawan, Maratua, dan Biduk Biduk, Berau.
Sedikitnya ada empat pulau yang terkenal di kepulauan tersebut, yakni Pulau Maratua, Derawan, Sangalaki, dan Kakaban yang ditinggali satwa langka penyu hijau dan penyu sisik.
Secara geografis, terletak di semenanjung utara perairan laut Kabupaten Berau yang terdiri dari beberapa pulau yaitu Pulau Panjang, Pulau Raburabu, Pulau Samama, Pulau Sangalaki, Pulau Kakaban, Pulau Nabuko, Pulau Maratua dan Pulau Derawan serta beberapa gosong karang seperti gosong Muaras, gosong Pinaka, gosong Buliulin, gosong Masimbung, dan gosong Tababinga.
Di Kepulauan Derawan terdapat beberapa ekosistem pesisir dan pulau kecil yang sangat penting yaitu terumbu karang, padang lamundan hutan bakau (hutan mangrove). Selain itu banyak spesies yang dilindungi berada di Kepulauan Derawan seperti penyu hijau, penyu sisik, paus, lumba-lumba, kima, ketam kelapa, duyung, ikan barakuda dan beberapa spesies lainnya.
Kepulauan Derawan ini sedang dipromosikan oleh Kabupaten Berau dan Provinsi Kalimantan Timur, sebagai salah satu wisata andalan. Wisatawan lokal dan Mancanegara, makin berwisata disana, pilihan selain untuk menyelam, melihat proses bertelur penyu, juga menikmati pantai yang bersih dan indah. Sepanjang pantai bersih dan tidak ada sampah. Fasilitas komunikasi di Kepulauan Derawan sudah baik, sebagai contohnya adalah sudah terjangkau dengan sinyal 3G.
Resort dan Penginapan yang ada di Kepulauan Derawan banyak tersebar di pinggir pantai, dengan harga yang lebih murah misalnya dibandingkan dengan tempat wisata di Bali maupun di Lombok.
Kepulauan Derawan telah dicalonkan untuk menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2005.
GILI TRAWANGAN
Gili Trawangan
Gili Trawangan adalah salah satu dari Tiga Giliyang ada di bagian barat laut Pulau Lombok, bersama dengan Gili Air dan Gili Meno atau yang juga disebut sebagai Pesona Gili Tramena (Trawangan, Meno, dan Air).Secara administrasi, Gili Trawangan berada di Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Jumlah penduduk Gili Trawangan adalah 2.089 orang dengan jumlah laki-laki sebesar 1.085 dan jumlah perempuan sebesar 1.004.
Gili Trawangan menjadi salah satu daerah wisata yang populer di Indonesia.Salah satu daya tarik utama dari Gili Trawangan adalah aturan bebas polusinya, yaitu tidak ada kendaraan bermotor yang diizinkan untuk beroperasi di pulau ini.Alat transportasi yang dapat digunakan di pulau ini adalah sepeda atau cidomo.
Sektor pariwisata di Kabupaten Lombok Utara, termasuk Gili Trawangan terkena dampak gempa bumiyang terjadi di Kabupaten Lombok Utara pada tahun 2018 dan disusul pandemi COVID-19. Namun, sektor pariwisata di Kabupaten Lombok Utara, khususnya di Gili Trawangan mulai kembali bertumbuh.
Gili Trawangan dapat dijangkau dengan waktu sekitar 1 jam 50 menit dari Bandar Udara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid.Terdapat beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di Gili Trawangan, yaitu seperti yang tertulis di bawah.
KEPULAUAN TOGEAN
Kepulauan Togean
Kepulauan Togean merupakan kepulauan yang terletak di Teluk Tomini, Sulawesi TengahIndonesia. Secara administrasi, wilayah ini berada di Kabupaten Tojo Una-una, Kepulauan Togean tersebar sepanjang kurang lebih 90 Kilometer.
Kepulauan Togean merupakan hamparan pulau-pulau yang terdiri 6 pulau besar dan sekitar 60 pulau yang lebih kecil di sekitar Teluk Tomini, Sulawesi. Beberapa pulau besar di kepulauan ini antara lain:
- Pulau Togian
- Pulau Batudaka
- Pulau Talatako
- Pulau Waleabahi/ Walea Bae[1]
- Pulau Walea kecil/ Walea Kodi
- Pulau Poat
Kepulauan ini dikenal kaya akan terumbu karang dan berbagai biota laut yang langka dan dilindungi. Kepulauan Togean merupakan salah satu bagian ekosistem terumbu karang penting dari ‘coral triangle’ yang meliputi wilayah Indonesia, Filipina, Malaysia, Papua Nugini, Jepang dan Australia. Terumbu karang di Kepulauan Togean kaya akan keanekaragaman hayati laut dengan 4 tipe terumbu karang: karang tepi (fringing reef), karang penghalang (barrier reef), karang tompok (patch reef), dan karang cincin (atoll).[2]
Di kepulauan Togean terdapat banyak lokasi penyelaman yang tersebar, yang memiliki aneka ragam terumbu karang dan kehidupan bawah laut yang menjadi daya tarik wisatawan. Beberapa aksi wisata yang dapat dilakukan di Kepulauan Togean antara lain: menyelam dan snorkelling di Pulau Kadidiri, memancing,menjelajah alam hutan yang ada di dalam hutan yang ada di Pulau Malenge, serta mengunjungi gunung Colo di Pulau Una-una. Wisatawan juga bisa mengunjungi pemukiman orang Bajo di Kabalutan.
Hasil Marine RAP mencatat dan 262 spesies karang yang tergolong kedalam 19 Familia pada 25 titik terumbu karang yang tersebar di Kepulauan Togean. Hasil Marine RAP juga mencatat adanya jenis karang endemik Togean, yaitu Accropora Togeanensis pada 11 titik pengamatan terumbu karang. Enam jenis karang baru juga ditemukan di Kepulauan Togean dan Banggai yaitu masing-masing satu jenis dari genus Acropora, Porites, Leptoseris, Echinophyllia dan 2 jenis dari genus Galaxea. Jenis ikan terumbu karang tercatat 596 spesies ikan yang termasuk dalam 62 Familia. Jenis Paracheilinus togeanensis dan Ecsenius sp diduga kuat merupakan endemik yang hanya bisa ditemukan di Kepulauan Togean. Selain itu juga tercatat 555 spesies moluska dari 103 famili, 336 jenis Gastropoda, 211 jenis Bivalvia, 2 jenis Cephalopoda, 2 jenis Scaphopoda dan 4 jenis Chiton.
PULAU WEH
Pulau Weh
Pulau Weh (atau We) atau dikenal juga dengan Pulau Sabang adalah pulau vulkanikkecil yang terletak di barat laut Pulau Sumatra. Pulau ini pernah terhubung dengan Pulau Sumatra, namun kemudian terpisah oleh laut setelah meletusnya gunung berapi terakhir kali pada zaman Pleistosen. Pulau ini terletak di Laut Andaman. Kota terbesar di Pulau Weh, Sabang, adalah kota yang terletak paling barat di Indonesia.
Pulau ini terkenal dengan ekosistemnya. Pemerintah Indonesia telah menetapkan wilayah sejauh 60 km² dari tepi pulau baik ke dalam maupun ke luar sebagai suaka alam. Hiu bermulut besar dapat ditemukan di pantai pulau ini. Selain itu, pulau ini merupakan satu-satunya habitat katak yang statusnya terancam, Bufo valhallae (genus Bufo). Terumbu karang di sekitar pulau diketahui sebagai habitat berbagai spesies ikan.
LABUAN BAJO
Labuan Bajo
Labuan Bajo merupakan salah satu kelurahanyang berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Labuan Bajo juga merupakan pusat pemerintahan dari Kecamatan Komodo dan sekaligus merupakan ibu kota Kabupaten Manggarai Barat. Kelurahan ini digadang-gadang sedang diwacanakan sebagai pengembangan Kota Wisata Labuan Bajo.[2] Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai destinasi wisata superprioritas di Indonesia.[3] Di Labuan Bajo juga terdapat hutan buatan, yakni Hutan Solohana.[4]
Batu Karang Strawberry
Di sekitar Labuan bajo terdapat banyak gugusan pulau salah satunya Pulau Rinca yang memiliki daya tarik wisata, salah satunya Strawberry Rock Stone atau diterjemahkan secara bebas Batu Karang strawberry. Diberi nama seperti itu karena bentuk gugusan karang berwarna merah muda di kawasan perairan Labuan Bajo. Berada di desa Pasir Panjang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai barat- NTT. Bahasa setempat menamai lokasi tersebut Nisa Purung yang berarti pulau terbakar,namun banyak masyarakat menyebutnya karang strawberry karena dominan yang berwarna merah muda di karang tersebut.
Untuk berkunjung ke daerah tersebut , satu- satunya dapet ditempuh melalui laut dengan perahu kayu, boat dan Kapal Pinisi. Akses jalan darat sampai saat ini belum tersedia. Pengunjung dapat menggunakan perahu kayu dan kapal kayu (pinisi) dengan jarak tempuh sekitar 30 menit. Kapal kayu/ pinisi memiliki program untuk mengunjungi pulau- pulau di sekitar kawasan Labuan Bajo dengan durasi berlayar mulai dari 3 hari 2 malam termasuk salah satunya mengunjungi Pulau Rinca.
Tiba di pulau Rinca, pengunjung di arahkan berjalan ke loket masuk. setelah itu akan dipandu untuk naik perahu boat ke strawberry Rock stone dengan berjalan 5 menit di sepanjang pantai. menuju ke area ini pengunjung melewati kawasan trekking alami dan dapat melihat sunset di salah satu sudut pulau tersebut[6]